Total Tayangan Halaman

Minggu, 19 April 2015

TUGAS 2 (ARTIKEL 6)



 TEORI PERSON CENTERED THERAPY

PANDANGAN TENTANG PERILAKU MANUSIA
Pandangan client-centered tentang sifat manusia menolak konsep tentang kecenderungan-kecenderungan negatif dasar. Rogers menunjukan kepercayaan yang mendalam pada manusia. Ia memandang manusia tersosialisaasi dan bergerak ke muka, berjuang untuk berfungsi penuh, serta memiliki kebaikan  yang positif pada intinya yang terdalam. Pendekatan ini difokukan pada tanggung jawab dan kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara menghadapi kenyataan secara lebih penuh. Klien sebagai orang yang paling tahu dirinya sendiri, adalah orang yang harus menemukan tingkah laku yang lebih pantas bagi dirinya.
Dengan pandangan dasarnya tentang manusia tersebut, Rogers membagi teori kepribadiannya ke dalam 4 bagian yang paling utama, yaitu :
      1.   Teori Diri (Self-Theory)
                        Rogers dalam hal ini percaya bahwa pada hakikatnya manusia berada dalam sebuah dunia yang tidak pernah berubah di mana sesungguhnya, dialah yang menjadi pusat dari kesemuanya itu. Rogers percaya bahwa diri (self) bukan merupakan sebuah struktur yang tetap, tetapi merupakan struktur yang berada dalam suatu proses, memiliki kemampuan baik untuk keadaan yang stabil maupun perubahan. Diri (self) sendiri terbagi ke dalam alam sadar (conscious) dan alam tak sadar (unconscious).
2.      Kejadian dan Pengalaman yang bernilai
                               Person-centered therapy didasarkan pada kepercayaan bahwa diri memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya sendirian. Person-centered therapy mengutamakan pemahaman atas pengalaman-pengalaman pribadi yang dialami oleh individu. Merasakan pengalaman (memahami) merupakan cara yang akurat untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya.
      3.   Potensi untuk tumbuh dan belajar
             Rogers percaya bahwa kecenderungan aktualisasi dan perkembangan diri melekat sangat kuat dalam diri setiap manusia. Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya sesuai dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Hanya saja, yang terkadang menjadi masalah adalah orang-orang tersebut kurang paham mengenai kelebihan, kekurangan, dan potensi yang dimilikinya itu.
      4.   Kondisi-kondisi yang berharga
             Pada dasarnya, manusia memiliki kecenderungan untuk mengarahkan dan mempertinggi dirinya sendiri. Sehingga manusia merasa memerlukan dua hal utama, yaitu penghargaan positif dan penghargaan diri.

PERAN TERAPIS
Terapis berfungsi sebagai penunjang pertumbuhan pribadi kliennya dengan jalan membantu kliennya itu dalam menemukan kesanggupan-kesanggupan untuk memecahkan masalah-masalah.
TUJUAN TERAPI                                                                     
Tujuan dasarnya adalah menciptakan iklim yang kondusifg bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi penuh.
TEKNIK TERAPI
Terapi ini tidak memiliki metode atau teknik yang spesifik, sikap-sikap terapis dan kepercayaan antara terapis dan klienlah yang berperan penting dalam proses terapi. Terapis membangun hubungan yang membantu, dimana klien akan mengalami kebebasan untuk mengeksplorasi area-area kehidupannya yang sekarang diingkari atau didistorsinya. Dalam terapi ini pada umumnya menggunakan teknik dasar mencakup mendengarkan aktif, merefleksikan perasaan-perasaan atau pengalaman, menjelaskan, dan “hadir” bagi klien, namun tidak memasukkan pengetesan diagnostik, penafsiran, kasus sejarah, dan bertanya atau menggali informasi. Untuk terapis person centered, kualitas hubungan terapi jauh lebih penting daripada teknis.
1.     Menerima
2.     Keselarasan (congruence)
  1. Pemahaman
  2. Mampu mengkomunikasikan sifat-sifat khas ini.
  3. Hubungan yang membawa akibat. 


Sumber:
Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling & psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.
Lesmana, J. M. (2008). Dasar-dasar konseling. Salemba: Universitas Indonesia (UI-Press).

AJRIN SYARAFINA 
10512529
3PA01

Tidak ada komentar:

Posting Komentar