Artikel 2
A. PERBEDAAN KONSELING & PSIKOTERAPI
A. PERBEDAAN KONSELING & PSIKOTERAPI
Konseling
adalah proses membantu seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah
interpersonal, emosional dan memutuskan hal tertentu. Fokus pada masalah klien
atau pasien. Percakapannya merupakan percakapan dua arah. Bertujuan membantu
klien untuk mengenal dirinya, memahami permasalahannya, melihat peluang dan
mencari alternatif penyelesaiannya.
Psikoterapi adalah interaksi
sistematis klinis dan terapis dengan memanfaatkan prinsip psikologis untuk
melakukan perubahan pikiran, perasaan, dan perilaku klien dengan tujuan
membantu klien mengatasi perilaku abnormal dan memecahkan masalah.
Dari
definisi diatas dapat dilihat perbedaan dari konseling dan psikoterapi, yaitu:
- Konseling pada umumnya menangani orang normal, sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yangabnormal atau mengalami gangguan psikologis.
- Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan berjangka pendek, sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang.
- Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret, sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah dan berkembang terus.
B. PENDEKATAN TERHADAP MENTAL ILLNESS
Menurut J.P. Chaplin pendekatan psikoterapi
terhadap mental illness, yaitu :
1.
Biological
Meliputi
keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat.
Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi.
Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena
kurangnya insulin.
2.
Psychological
Meliputi
suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel
pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan
pikiran dan respon emosional peuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan
ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan
lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.
3. Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
4. Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri sesorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar filsafatnya tetap ada, yakni menghargai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri sesorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar filsafatnya tetap ada, yakni menghargai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
C.
BENTUK UTAMA TERAPI
1.
Terapi Supportive
Terapi supportive atau pendukung adalah pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitive dapat dilaksanakan atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut. Terapi ini biasanya dilakukan untuk memberi dukungan pada klien untuk tetap bertahan menghadapi kesulitannya.
Terapi supportive atau pendukung adalah pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitive dapat dilaksanakan atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut. Terapi ini biasanya dilakukan untuk memberi dukungan pada klien untuk tetap bertahan menghadapi kesulitannya.
2.
Terapi Reconstructive
Reconstructive therapy adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa dariapad transfersi. Bertujuan menguabah seluruh kepribadian klien.
Reconstructive therapy adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa dariapad transfersi. Bertujuan menguabah seluruh kepribadian klien.
3.
Terapi Reeducative
Bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif.
Bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif.
Sumber:
Markam, Sumarmo,. Suprapti, Slamet I.S,. (2003). Pengantar psikologi
klinis. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/t93-persamaan-dan-perbedaan-konseling-dan-psikoterapi (Diakses pada
tanggal 20 Maret 2015)
http://gunturhamonangan.blogspot.com/2014/04/psikoterapi.html (Diakses pada tanggal 20 Maret 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar