ARTI PENTING STRESS
Kata
“Stress” pasti sudah tidak asing lagi untuk kita, sering kali kita mendengar
atau mengucapkan kata tersebut bahkan kita sebagai manusia biasa pastilah
pernah merasakan hal itu. Tapi apakah anda mengetahui arti stress sebenarnya ?
dalam tulisan saya kali ini saya akan mencoba membahasnya.
Dibawah
ini merupakan definisi stress menurut beberapa tokoh:
1. Menurut
Robbins (2001)
stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis
seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan
tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress
dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi
yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan
dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan
kerja mereka.
2. Woolfolk
dan Richardson (1979)
menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala
peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress
berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa
tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa
stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan
yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
3. Handoko
(1997) stress adalah
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk
menghadapi lingkungannya.
Stress
diakibatkan dari harapan dan keinginan tidak tercapai atau tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada. Bisa juga karena ada masalah yang tidak dapat diselesaikan
dan frustasi yang berkepanjangan. Penyebab stress adalah faktor internal,
eksternal, dan faktor biologis. Dari penyebab stress inilah akan muncul
individual differences atau perbedaan individu lalu muncullah yang namanya
stress. Perbedaan individu itu meliputi jenis kelamin, usia, budaya, tingkah
laku, intelegensi, dan afeksi.
Namun demikian tidak semua stress
itu bersifat negatif, ada jnuga yang bersifat postif. Stress dibedakan menjadi
dua yaitu yang bersifta positif atau eustress dan yang besifat negative atau
distress.
Salah
satu cara menangani reaksi dari stress adalah Coping Stress, coping stress juga
dibagi dua yaitu negative dan positif. Coping negatif jika kita melakukan
hal-hal negatif misalnya seperti merokok, mabuk-mabukan atau hal negatif yang
merugikan lainnya. Sedangkan coping stress yang positif adalah menjadikan
masalah sebagai motivasi untuk mencapai tujuan.
Menurut lazarus dan folkman, ada 2
jenis strategi coping, yaitu:
1. problem-solving focused coping, dimana individu secara aktif mencari
penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang
menimbulkan stress, dan dipaparkan para ahli bahwa aspek-aspek yang digunakan
individu di bagi menjadi lima, sebagai berikut:
a. Distancing adalah suatu bentuk coping yang sering
kita temui, yaitu usaha untuk menghindar dari permasalahan dan menutupinya
dengan pandangan yang positf, dan seperti menganggap remeh/lelucon suatu
masalah .
b. Planful Problem Solving atau perencanaan, individu membentuk
suatu strategi dan perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress, dengan
melibatkan tindakan yang teliti, berhati-hati, bertahap dan analitis.
c. Positive Reapraisal, yaitu usah untuk mencari makna positif
dari permasalahan dengan pengembangan diri, dan stategi ini terkadang
melibatkan hal-hal religi.
d. Self Control, merupakan suatu bentuk dalam penyelesaian
masalah dengan cara menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti
dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
e. Escape, usaha untuk menghilangkan stress
dengan melarikan diri dari masalah, dan beralih pada hal-hal lain, seperti
merokok, narkoba, makan banyak dll
2. Emotion-Focused Coping, dimana individu melibatkan
usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dampak yang akan diitmbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh
tekanan. Berikut adalah aspek-aspeknya:
a. Self Control, merupakan suatu bentuk dalam penyelesaian
masalah dengan cara mengendalikan dri, menahan diri, mengatur perasaan,
maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
b. Seeking Social Support (For Emotional
Reason), adalah
suatu cara yang dilakukan individu dalam menghadap masalahnya dengan cara
mencari dukungan sosial pada keluarga atau lingkungan sekitar, bisa berupa
simpati dan perhatian.
c. Positive Reinterpretation, respon dari suatu individu
dengan cara merubah dan mengembangkan dalam kepribadiannya, atau mencoba mengambil
pandangan positif dari sebuah masalah (hikmah),
d. Acceptance, berserah diri, individu menerima apa
yang terjadi padanya atau pasrah, karena dia sudah beranggapan tiada hal yang
bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan masalahnya.
e. Denial (avoidance), pengingkaran, suatu cara individu
dengan berusaha menyanggah dan mengingkari dan melupakan masalah-masalah yang
ada pada dirinya.
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
1.
ALLPORT
Beberapa asumsi umum dibutuhkan
untuk mengerti konsep allport mengenai kepribadian yang matang.
1. Memiliki karakeristik berupa
perilaku proaktif, yaitu mereka mampu bertindak secara sadar dalam
lingkungannya melalui pendekatan-pendekatan yang baru dan inovatif, serta
membuat lingkungan mereka memberi respons terhadap mereka.
2. Dapat termotivasi oleh proses sadar
daripada kepribadian yang terganggu, yang membuat mereka menjadi lebih
fleksibel dan mandiri disbanding pribadi yang tidak sehat, yang akan tetap
terdominasi oleh motif-motif tidak sadar yang berasal dari pengalaman masa
kecil mereka.
Kemudian Allport mengidentifikasi 6
kriteria kepribadian yang matang :
1. Perluasaan perasaan diri : terus
mencari untuk dapat mengidentifikasi diri dan berpartisipasi dalam kejadian
yang terjadi di luar diri mereka.
2. Hubungan yang dekat dengan orang
lain : mempunyai kapasitas untuk mencintai orang lain dalam cara-cara intim dan
simpatik dengan orang lain.
3. Keamanan emosional atau penerimaan
diri : menerima diri mereka apa adanya dan memiliki keseimbangan emosional
4. Memiliki persepsi yang realistis
mengenai lingkungan disekitanya
5. Insight dan humor : mengenal dirinya
sendiri sehingga tidak mempunyai kebutuhan untuk mengatribusikan kesalahan dan
kelemahannya pada orang lain.
6. Filosofi kehidupan yang intergral :
mempunyai pandangan yang jelas mengani tujuan hidup mereka.
2. CARL
ROGERS
Aktualisasi diri merupakan bagian
dari kecenderungan aktualisasi sehingga tidak sama dengan kecenderungan itu
sendiri. Kecenderungan aktualisasi merujuk pada pengalaman organism dari individu;
sehingga hal tersebut merujukpada manusia secara keseluruhan.
Rogers mengajukan 2 subsistem, yaitu
:
1. Konsep diri, meliputi seluruh aspek
dalam keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari (walaupun tidak selalu
akurat) oleh individu tersebut.
2. Diri ideal, pandangan seseorang atas
diri sebagaimana yang diharapkannya.
AJRIN SYARAFINA
10512529
2PA01
Sumber
:
Feist,
J. & G.J. Feist. (2011). Teori
kepribadian edisi 7 buku 2. Jakarta: Salemba Humanika