Total Tayangan Halaman

Kamis, 24 April 2014

arti penting stress dan kepribadian sehat



ARTI PENTING STRESS
Kata “Stress” pasti sudah tidak asing lagi untuk kita, sering kali kita mendengar atau mengucapkan kata tersebut bahkan kita sebagai manusia biasa pastilah pernah merasakan hal itu. Tapi apakah anda mengetahui arti stress sebenarnya ? dalam tulisan saya kali ini saya akan mencoba membahasnya.
Dibawah ini merupakan definisi stress menurut beberapa tokoh:
1.    Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
2.    Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
3.    Handoko (1997) stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.

Stress diakibatkan dari harapan dan keinginan tidak tercapai atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Bisa juga karena ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dan frustasi yang berkepanjangan. Penyebab stress adalah faktor internal, eksternal, dan faktor biologis. Dari penyebab stress inilah akan muncul individual differences atau perbedaan individu lalu muncullah yang namanya stress. Perbedaan individu itu meliputi jenis kelamin, usia, budaya, tingkah laku, intelegensi, dan afeksi.
            Namun demikian tidak semua stress itu bersifat negatif, ada jnuga yang bersifat postif. Stress dibedakan menjadi dua yaitu yang bersifta positif atau eustress dan yang besifat negative atau distress.
Salah satu cara menangani reaksi dari stress adalah Coping Stress, coping stress juga dibagi dua yaitu negative dan positif. Coping negatif jika kita melakukan hal-hal negatif misalnya seperti merokok, mabuk-mabukan atau hal negatif yang merugikan lainnya. Sedangkan coping stress yang positif adalah menjadikan masalah sebagai motivasi untuk mencapai tujuan.
Menurut lazarus dan folkman,  ada 2 jenis strategi coping, yaitu:
1.    problem-solving focused coping, dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stress, dan dipaparkan para ahli bahwa aspek-aspek yang digunakan individu di bagi menjadi lima, sebagai berikut:
a.    Distancing adalah suatu bentuk coping yang sering kita temui, yaitu usaha untuk menghindar dari permasalahan dan menutupinya dengan pandangan yang positf, dan seperti menganggap remeh/lelucon suatu masalah .
b.    Planful Problem Solving atau perencanaan, individu membentuk suatu strategi dan perencanaan menghilangkan dan mengatasi stress, dengan melibatkan tindakan yang teliti, berhati-hati, bertahap dan analitis.
c.    Positive Reapraisal, yaitu usah untuk mencari makna positif dari permasalahan dengan pengembangan diri, dan stategi ini terkadang melibatkan hal-hal religi.
d.    Self Control, merupakan suatu bentuk dalam penyelesaian masalah dengan cara menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
e.    Escape, usaha untuk menghilangkan stress dengan melarikan diri dari masalah, dan beralih pada hal-hal lain, seperti merokok, narkoba, makan banyak dll
2.    Emotion-Focused Coping, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan diitmbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan. Berikut adalah aspek-aspeknya:
a.    Self Control, merupakan suatu bentuk dalam penyelesaian masalah dengan cara mengendalikan dri, menahan diri, mengatur perasaan, maksudnya selalu teliti dan tidak tergesa dalam mengambil tindakan.
b.    Seeking Social Support (For Emotional Reason), adalah suatu cara yang dilakukan individu dalam menghadap masalahnya dengan cara mencari dukungan sosial pada keluarga atau lingkungan sekitar, bisa berupa simpati dan perhatian.
c.    Positive Reinterpretation, respon dari suatu individu  dengan cara merubah dan mengembangkan dalam kepribadiannya, atau mencoba mengambil pandangan positif dari sebuah masalah (hikmah),
d.    Acceptance, berserah diri, individu menerima apa yang terjadi padanya atau pasrah, karena dia sudah beranggapan tiada hal yang bisa dilakukannya lagi untuk memecahkan masalahnya.
e.    Denial (avoidance), pengingkaran, suatu cara individu dengan berusaha menyanggah dan mengingkari dan melupakan masalah-masalah yang ada pada dirinya.



TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
1.    ALLPORT
Beberapa asumsi umum dibutuhkan untuk mengerti konsep allport mengenai kepribadian yang matang.
1.    Memiliki karakeristik berupa perilaku proaktif, yaitu mereka mampu bertindak secara sadar dalam lingkungannya melalui pendekatan-pendekatan yang baru dan inovatif, serta membuat lingkungan mereka memberi respons terhadap mereka.
2.    Dapat termotivasi oleh proses sadar daripada kepribadian yang terganggu, yang membuat mereka menjadi lebih fleksibel dan mandiri disbanding pribadi yang tidak sehat, yang akan tetap terdominasi oleh motif-motif tidak sadar yang berasal dari pengalaman masa kecil mereka.
Kemudian Allport mengidentifikasi 6 kriteria kepribadian yang matang :
1.    Perluasaan perasaan diri : terus mencari untuk dapat mengidentifikasi diri dan berpartisipasi dalam kejadian yang terjadi di luar diri mereka.
2.    Hubungan yang dekat dengan orang lain : mempunyai kapasitas untuk mencintai orang lain dalam cara-cara intim dan simpatik dengan orang lain.
3.    Keamanan emosional atau penerimaan diri : menerima diri mereka apa adanya dan memiliki keseimbangan emosional
4.    Memiliki persepsi yang realistis mengenai lingkungan disekitanya
5.    Insight dan humor : mengenal dirinya sendiri sehingga tidak mempunyai kebutuhan untuk mengatribusikan kesalahan dan kelemahannya pada orang lain.
6.    Filosofi kehidupan yang intergral : mempunyai pandangan yang jelas mengani tujuan hidup mereka.


2.    CARL ROGERS
Aktualisasi diri merupakan bagian dari kecenderungan aktualisasi sehingga tidak sama dengan kecenderungan itu sendiri. Kecenderungan aktualisasi merujuk pada pengalaman organism dari individu; sehingga hal tersebut merujukpada manusia secara keseluruhan.
Rogers mengajukan 2 subsistem, yaitu :
1.  Konsep diri, meliputi seluruh aspek dalam keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari (walaupun tidak selalu akurat) oleh individu tersebut.
2.    Diri ideal, pandangan seseorang atas diri sebagaimana yang diharapkannya.



AJRIN SYARAFINA
10512529
2PA01


Sumber :
Feist, J. & G.J. Feist. (2011). Teori kepribadian edisi 7 buku 2. Jakarta: Salemba Humanika